Kepengurusan Partai Demokrat periode 2010–2015 diumumkan kemarin.Dalam kepengurusan baru ini,jumlah personelnya mencapai 130 orang yang terbagi menjadi pengurus inti harian,12 divisi,dan 33 departemen.
Ketua umum terpilih Anas Urbaningrum menyebut kepemimpinan dirinya bersama dengan Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono sebagai duet maut“Kami ingin menegaskan, duet Anas dan Ibas (panggilan Edhie Baskoro Yudhoyono) itu kalau ibarat Piala Dunia duet maut,”kata Anas seusai membacakan susunan kepengurusan periode 2010–2015. Anas membacakan susunan itu di Kantor DPP Partai Demokrat dengan didampingi Sekjen DPP Edhie Baskoro Yudhoyono.Kepengurusan ini ditetapkan tim formatur. Tim formatur ini terdiri atas ketua dewan pembina, ketua umum, ketua umum demisioner,ketua SC, dan perwakilan daerah.
Anas menampik bahwa lamanya penyusunan kepengurusan itu karena adanya tekanan dari kubu tertentu yang menjadi kompetitor dalam perebutan kursi ketua umum pada Kongres II lalu.Menurut dia, formatur berusaha untuk cermat menyeleksi semua kader agar didapatkan kader terbaik yang pas untuk mengisi jabatan tertentu. “Setidaknya ada 2.000 CV (curriculum vitae) kader yang masuk ke tim formatur dan CV yang masuk itu bagus-bagus semua. Formatur harus menyeleksi dengan cermat agar didapatkan personalia yang tepat. Itu yang paling lama dalam menyusun kepengurusan,”katanya. Anas menyebutkan, dalam menyusun kepengurusan itu ada beberapa prinsip yang dipakai. Formatur memakai kooperasi yang sinergis antarseluruh potensi kader. Tidak ada lagi kubu dalam Partai Demokrat.
Penyusunan itu juga mempertimbangkan representasi kewilayahan serta kompetensi tiap individu.“Kepengurusan ini besar, tapi bukan lamban.Kami memiliki tugas yang jelas dan bekerja berbasiskan isu dan agenda. Ini akan membuat semua isu dan agenda yang terjadi di republik ini tidak ada yang terlewatkan,”katanya. Mantan Ketua PB HMI itu juga menyatakan, kepengurusan yang baru ini menunjukkan bahwa Partai Demokrat adalah partai yang terbuka. Sebagai partai terbuka, Demokrat memberikan tempat bagi kader-kader baru yang berkualitas. Dalam kepengurusan baru ini, Demokrat memasukkan nama-nama aktivis dan profesional dari luar. Seperti Ulil Abshar Abdalla (JIL) sebagai Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan, Rachland Nashidik (Imparsial) sebagai Sekretaris Departemen Pemajuan dan Perlindungan HAM, Ikhsan Modjo (Indef) sebagai Ketua Departemen Keuangan, Hinca Panjaitan sebagai Sekretaris Divisi Komunikasi Publik.
Yang paling menarik adalah dimasukkannya anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Andi Nurpati sebagai Ketua Divisi Komunikasi Publik. Wakil sekjen terpilih, Saan Mustopa,mengatakan bahwa Andi nanti akan diminta untuk memilih, apakah di KPU atau bergabung dengan Demokrat. “Namun dari pembicaraan, yang bersangkutan tampaknya akan memilih bergabung dengan kami,”katanya. Dalam kesempatan itu, Ibas sebagai sekjen juga memaparkan pandangannya atas tugas barunya sebagai sekjen. Ibas menyadari bahwa banyak keraguan atas dirinya sebagai sekjen, tapi dia yakin bisa menjalankan tugas dengan baik karena didukung para senior. “Sebagai sekjen, saya punya tugas untuk membangun soliditas internal partai, juga untuk menjaga kebijakan internal dan eksternal partai,”katanya.
Ibas menambahkan, dirinya akan mendukung sepenuhnya ketua umum terpilih. Putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini mengatakan bahwa tantangan Partai Demokrat ke depan sangat berat. Namun, dia berkomitmen untuk menghadapinya bersama Anas.Menurut Ibas, soliditas partai adalah yang utama untuk membawa Demokrat sebagai partai yang modern. Anas yang duduk di sebelah Ibas tampak mendengarkan penje-lasan dengan saksama.Begitu Ibas selesai memberikan penjelasan panjang lebar soal visinya sebagai sekjen, Anas memuji kemampuan Ibas. “Baru tahu kan kalau sekjen kita mantap,”puji Anas.
Ibas hanya tersenyum mendapatkan pujian itu. Banyak pihak yang meragukan kemampuan Ibas untuk duduk di posisi sekjen yang sangat penting dalam menjalankan roda partai. Ibas dinilai terlalu muda dan belum memiliki pengalam dan jam terbang sebagai politisi yang mumpuni. (helmi firdaus)
Anas menampik bahwa lamanya penyusunan kepengurusan itu karena adanya tekanan dari kubu tertentu yang menjadi kompetitor dalam perebutan kursi ketua umum pada Kongres II lalu.Menurut dia, formatur berusaha untuk cermat menyeleksi semua kader agar didapatkan kader terbaik yang pas untuk mengisi jabatan tertentu. “Setidaknya ada 2.000 CV (curriculum vitae) kader yang masuk ke tim formatur dan CV yang masuk itu bagus-bagus semua. Formatur harus menyeleksi dengan cermat agar didapatkan personalia yang tepat. Itu yang paling lama dalam menyusun kepengurusan,”katanya. Anas menyebutkan, dalam menyusun kepengurusan itu ada beberapa prinsip yang dipakai. Formatur memakai kooperasi yang sinergis antarseluruh potensi kader. Tidak ada lagi kubu dalam Partai Demokrat.
Penyusunan itu juga mempertimbangkan representasi kewilayahan serta kompetensi tiap individu.“Kepengurusan ini besar, tapi bukan lamban.Kami memiliki tugas yang jelas dan bekerja berbasiskan isu dan agenda. Ini akan membuat semua isu dan agenda yang terjadi di republik ini tidak ada yang terlewatkan,”katanya. Mantan Ketua PB HMI itu juga menyatakan, kepengurusan yang baru ini menunjukkan bahwa Partai Demokrat adalah partai yang terbuka. Sebagai partai terbuka, Demokrat memberikan tempat bagi kader-kader baru yang berkualitas. Dalam kepengurusan baru ini, Demokrat memasukkan nama-nama aktivis dan profesional dari luar. Seperti Ulil Abshar Abdalla (JIL) sebagai Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan, Rachland Nashidik (Imparsial) sebagai Sekretaris Departemen Pemajuan dan Perlindungan HAM, Ikhsan Modjo (Indef) sebagai Ketua Departemen Keuangan, Hinca Panjaitan sebagai Sekretaris Divisi Komunikasi Publik.
Yang paling menarik adalah dimasukkannya anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Andi Nurpati sebagai Ketua Divisi Komunikasi Publik. Wakil sekjen terpilih, Saan Mustopa,mengatakan bahwa Andi nanti akan diminta untuk memilih, apakah di KPU atau bergabung dengan Demokrat. “Namun dari pembicaraan, yang bersangkutan tampaknya akan memilih bergabung dengan kami,”katanya. Dalam kesempatan itu, Ibas sebagai sekjen juga memaparkan pandangannya atas tugas barunya sebagai sekjen. Ibas menyadari bahwa banyak keraguan atas dirinya sebagai sekjen, tapi dia yakin bisa menjalankan tugas dengan baik karena didukung para senior. “Sebagai sekjen, saya punya tugas untuk membangun soliditas internal partai, juga untuk menjaga kebijakan internal dan eksternal partai,”katanya.
Ibas menambahkan, dirinya akan mendukung sepenuhnya ketua umum terpilih. Putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini mengatakan bahwa tantangan Partai Demokrat ke depan sangat berat. Namun, dia berkomitmen untuk menghadapinya bersama Anas.Menurut Ibas, soliditas partai adalah yang utama untuk membawa Demokrat sebagai partai yang modern. Anas yang duduk di sebelah Ibas tampak mendengarkan penje-lasan dengan saksama.Begitu Ibas selesai memberikan penjelasan panjang lebar soal visinya sebagai sekjen, Anas memuji kemampuan Ibas. “Baru tahu kan kalau sekjen kita mantap,”puji Anas.
Ibas hanya tersenyum mendapatkan pujian itu. Banyak pihak yang meragukan kemampuan Ibas untuk duduk di posisi sekjen yang sangat penting dalam menjalankan roda partai. Ibas dinilai terlalu muda dan belum memiliki pengalam dan jam terbang sebagai politisi yang mumpuni. (helmi firdaus)
sumber: seputar indonesia
No comments:
Post a Comment